8 Negara yang Lolos Perempatfinal FIBA World Cup 2023

  • Jadwal perempat final FIBA World Cup 2023:
  • Jadwal semifinal FIBA World Cup 2023
  • Jadwal final FIBA World Cup 2023

Delapan negara telah memastikan diri melaju ke perempat final FIBA World Cup 2023. Berikut bagan lengkapnya hingga laga puncak yang seluruhnya digelar di Manila.

Kanada menjadi tim terakhir yang mengamankan tiket delapan besar usai membungkam Spanyol dengan skor 88-85 di Indonesia Arena, Minggu (3/9). Hasil itu membuat mereka finis sebagai juara Grup L putaran kedua dengan empat kemenangan dan sekali kalah.

Jumlah itu sama dengan Latvia yang finis sebagai runner-up usai menekuk Brasil 104-84 beberapa jam sebelumnya, namun Kanada unggul head-to-head karena mengalahkan Latvia di babak penyisihan grup.

Baca juga: Kanada Depak Juara Bertahan, ke Perempatfinal FIBA World Cup 2023

Sebagai juara Grup L, Kanada akan berjumpa Slovenia yang menjadi runner-up Grup K. Sementara Latvia akan bertemu Jerman selaku juara Grup K usai mengalahkan Slovenia 100-71 di laga terakhir.

Di tempat lain Italia menjadi juara Grup I usai mengalahkan Puerto Rico 73-57 di laga terakhir. Mereka unggul head-to-head dari Serbia yang finis sebagai runner-up usai menghajar Republik Dominika 112-79.

Selanjutnya, Gli Azzurri akan menghadapi Amerika Serikat yang finis sebagai runner-up Grup J usai kalah 104-110 dari Lituania. Sedangkan Serbia akan menghadapi Lituania yang menjadi jura Grup J.

Baca juga: FIBA World Cup 2023: Tekuk Brasil, Latvia ke Perempatfinal!

Perempat final FIBA Wo…

Read more

Bulutangkis Gagal di Asian Games, Liem Swie King- Mesti Introspeksi!

Kegagalan bulutangkis Indonesia mempertahankan medali di Asian Games 2023 mendesak seluruh pihak terkait agar intropeksi diri. Terlebih di depan mata akan ada Olimpiade Paris.

Tim bulutangkis Indonesia di Asian Games edisi ke-19, mencatatkan rekor terburuknya. Untuk pertama kalinya sejak cabang bulutangkis dipertandingkan di Asian Games pada 1962, organisasi bulutangkis nasional yang dipimpin Agung Firman Sampurna, gagal membawa pulang medali.

Padahal, cabang olahraga bulutangkis sejak awal percaya diri mampu merebut tiga medali emas, dari ganda putra, tunggal putra, serta beregu putra. Tapi semua itu tak mampu diwujudkan di Hangzhou.

Dari ketiga nomor tersebut seluruhnya terhenti di babak perempatfinal. Padahal, bulutangkis tercatat sebagai cabang nyaris tak pernah absen menyumbang medali bagi Indonesia di multievent Asian Games.

Dimulai nomor beregu putra lajunya dihentikan Korea Selatan 1-3. Sedangkan di nomor perorangan, tiga wakil yang lolos di babak delapan besar, yakni ganda putra Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto, tunggal putra Anthony Sinisuka Ginting, serta tunggal putri Gregoria Mariska Tunjung tak mampu melangkah ke fase berikutnya.

Fajar/Rian yang merupakan unggulan pertama serta pasangan nomor satu dunia disingkirkan ganda Taiwan Lee Yang/Wang Chi Lin 19-21 dan 18-21.

Anthony Ginting menyusul kegagalan ganda putra ke babak semifinal setelah kalah 13-21, 17-21 dari Li Shifeng. Lalu Gregoria terhenti di perempatfinal Asian Games setelah kalah 10-21, 19-21 dari Aya Ohori.

Baca juga: Alwi Juara Dunia Junior, Oase di Tengah Muramnya Prestasi Senior

Legenda hidup bulutangkis Lie…

Read more

Ekspektasi Tak Bebani Atlet Panjat Tebing RI, Justru Jadi Motivasi!

Cabang olahraga Panjat Tebing menjadi tumpuan baru Indonesia dalam mendulang medal Olimpiade Paris 2024. Bagi Veddriq Leonardo dan Desak Made Rita, itu tidak menjadi beban.

Olimpiade 2024 telah resmi bergulir seiring dengan suksesnya pembukaan pada Jumat (26/7) waktu setempat. Sejalan dengan itu, atlet-atlet Indonesia juga memulai perjuangannya.

Total ada 29 atlet dari 12 cabang olahraga yang akan berebut medali terbaik di ajang multievent paling bergengsi sejagat raya tersebut.

Baca juga: Terbang ke Paris, Panjat Tebing Indonesia Bidik Medali Olimpiade 2024

Satu hari sebelum pembukaan, Diananda Choirunissa dan kawan-kawan dari cabor panahan telah memulai pertandingan dan mereka lolos babak eliminasi.

Sementara pada hari Sabtu (27/7) mulai siang ini, atlet-atlet Indonesia juga akan berjuang tiga cabor lainnya rowing, bulutangkis, dan surfing. Meski perjalanan mereka masih panjang, tapi sejumlah cabor sudah diprediksi bakal menjadi tumpuan Merah-Putih mendapatkan medali.

Selama ini, bulutangkis dan angkat besi kerap menjadi andalan di Olimpiade karena relatif konsisten menyumbangkan medali bagi Indonesia. Secara khusus, tepok bulu yang rutin mempersembahkan medali emas.

Kini, Indonesia mendapat amunisi baru dari panjat tebing. Rentetan prestasi dan rekor di event-event dunia menjadi alasan kuat olahraga memanjat jadi andalan di Olimpiade 2024.

Baca juga: Daftar 29 Atlet Indonesia di Olimpiade Paris 2024

Lantas bagaimana Veddriq dan kawan-kawan menanggapinya?

“Terbebani enggak malah menj…

Read more

Denis Lewati Dendi, Masuk Final Tunggal Remaja Putra BNI Sirnas Banten

Denis Azzarya, unggulan pertama Tunggal Remaja Putra (TRA) BNI Sirkuit Nasional A Banten 2023, mengalahkan unggulan ketiga Dendi Triansyah untuk maju ke final.

Dalam pertandingan semifinal di GOR Alun-alun Maulana Yusuf Serang, Jumat (11/8), Denis terlibat persaingan cukup alot dengan Dendi sebelum akhirnya memastikan kemenangan 21-13, 21-15 dalam 42 menit untuk memastikan tiket ke final BNI Sirnas A Banten 2023 nomor TRA.

Di final BNI Sirnas A Banten 2023, Denis akan berhadapan dengan unggulan keempat Mohamad Rafly yang maju ke partai puncak nomor TRA usai mengalahkan Yudha Rendra Wijaya lewat rubber game 15-21, 21-17, 21-15.

Di partai lain, tiket final juga berhasil direngkuh Moh. Zaki Ubaidillah yang merupakan unggulan kedua Tunggal Taruna Putra. Ubed, sapaannya, menyisihkan unggulan ketiga Muhamad Farda Dikri Abdullah dengan 21-18, 23-21.

Baca juga: Nonton BNI Sirnas A Banten 2023 Sambil Wisata Napak Tilas Sejarah

Dari partai semifinal lainnya, Jolin Angelia maju ke final Tunggal Remaja Putri setelah unggulan keempat tersebut melewati Miftaqul Putri Ayudis dengan kemenangan 21-13, 21-12. Sedangkan di seminal Tunggal Taruna Putri ada unggulan ketujuh Sausan Dwi Ramadhani yang mengalahkan unggulan pertama Azzahra Melani Arjisetya dengan 21-11, 21-13.

BNI Sirnas A Banten 2023 mempertandingkan pebulutangkis muda di kelompok pemula (U-15), remaja (U-17), dan taruna (U-19). Ada 15 nomor yakni Tunggal Pemula Putra (TPA), Tunggal Pemula Putri (TPI), Ganda Pemula Putra (GPA), Ganda Pemula Putri (GPI), Tunggal Remaja Putra (TRA), Tunggal remaja Putri (TRI), Ganda Remaja Putra (GRA), Ga…

Read more

Ayus Kalahkan Alfonsus untuk Raih Tiket 16 Besar BNI Sirnas Jakarta

Jaden Abdullah Usman Putra Ayus, unggulan pertama Tunggal Taruna Putra di ajang bulutangkis BNI Sirnas A DKI Jakarta 2023, lolos ke 16 besar usai mengalahkan Alfonsus William.

BNI Sirnas A di GOR UNJ mempertandingkan pebulutangkis muda di kelompok pemula (U-15), remaja (U-17), dan taruna (U-19). 15 nomor dimainkan yakni Tunggal Pemula Putra (TPA), Tunggal Pemula Putri (TPI), Ganda Pemula Putra (GPA), Ganda Pemula Putri (GPI), Tunggal Remaja Putra (TRA), Tunggal remaja Putri (TRI), Ganda Remaja Putra (GRA), Ganda Remaja Putri (GRI), Ganda Remaja Campuran (GRC), Tunggal Taruna Putra (TTA), Tunggal Taruna Putri (TTI), Ganda Taruna Putra (GTA), Ganda Taruna Putri (GTI), Ganda Taruna Campuran (GTC), dan Ganda Pemula Campuran (GPC).

Dalam partai 32 besar nomor TTA BNI Sirnas A DKI Jakarta 2023, Selasa (7/11), Ayus meraih kemenangan 21-17 dan 22-20 melawan Alfonsus William. Tiket babak 16 besar diamankan Ayus usai bertarung 41 menit.

Baca juga: PBSI Proyeksikan BNI Sirnas Digelar di Kota-kota Destinasi Wisata

Dalam pertandingan lain di TRI babak 32 besar BNI Sirnas A DKI Jakarta 2023, unggulan pertama Kavitha Nadjwa Aulia mengalahkan Nikeisha Odelia Ozara Albasia dengan 21-1, 21-5 dalam 18 menit.

Sedangkan di babak 32 besar GTC, unggulan pertama Bimo Prasetyo/Ziya Syafira Zulfa Putri Abdillah menyisihkan Yuan Wijaya Kusuma/Salina Bilqis dalam partai 29 menit yang tuntas 23-21, 21-9.

Nasib berbeda dialami unggulan kedua GTC, Muhammad Danish Maulad Ferary/Fauzia Ainun Mardiah. Mereka tunduk 11-21, 10-21 di tangan Kenzie Yoe/Rasi Joase Niakhe Munajad dalam duel 25 menit.

Read more

Alasan Indonesia Arena Dipilih Jadi Venue Red Sparks Vs Indonesia All Stars

Indoor Multifunction Stadium (IMS) atau lebih dikenal Indonesia Arena ditunjuk jadi venue laga ekshibisi Indonesia All Stars vs Daejeon Red Sparks pada 20 April mendatang.

Kepastian itu disampaikan Menpora Dito Ariotedjo dalam jumpa persnya di kawasan SCBD, Jakarta, pada Jumat (22/3/2024).

“Ini sengaja kami pilih di Indonesia Arena karena kami ingin sekaligus uji coba bagaimana jika olahraga voli digelar di venue tersebut. Semoga penuh supaya nantinya juga Proliga dapat main di tempat itu dan akan menaikkan kapasitas dan mutu dari liga voli itu sendiri,” ujarnya.

Ya, bagaimanapun voli sebagai olahraga rakyat kerap kali kurang mendapat perhatian khusus, sehingga dengan mutu naik maka prestasi olahraga voli itu sendiri otomatis juga meningkat.

Baca juga: Indonesia Arena Mulai Bersiap Sambut Megawati dan Red Sparks

“Saya sangat ingin melihat Timnas voli maupun industri voli kita makin maju dan nantinya dapat membawa Timnas kita yang kemarin di SEA Games sudah bagus, bisa lebih meningkat di level Asia dan pasti tentunya nantinya di level dunia,” kata Menpora berusia 33 tahun itu.

PPK GBK sendiri sebagai pusat pengelola kawasan GBK, termasuk Indonesia Arena, menjelaskan bahwa secara fasilitas yang akan digunakan untuk laga ekshibisi Red Sparks vs Indonesia All Stars cukup aman. Termasuk pencahayaan.

“Kita tentunya sudah koordinasikan ya, nanti tentunya ini tidak ada masalah semua ya,” kata Ketua Umum PP PBVSI Imam Sudjarwo dalam kesempatan yang sama.

“Kesiapan di lapangan tentu tadi sudah disampaikan, itu kan harus ada dilubangi dan sebagainya. Tentu kita siap, tidak ada masalah, itu sudah kit…

Read more

Dualisme Tenis Meja Indonesia Tak Kunjung Usai, Eks Pemain Kesal

Masalah dualisme federasi tenis meja di Indonesia belum juga selesai. Legenda tenis meja, Ling Ling Agustin, keluarkan unek-unek.

Konflik organisasi tenis meja Indonesia sudah melewati tiga pelaksanaan Pekan Olahraga Nasional (PON) dan 7 pelaksanaan SEA Games. Dalam kurun waktu lebih dari satu dekade itu, masalah belum juga beres.

Masalah ini bukan hanya merusak tatanan pembinaan tenis meja Indonesia, tetapi juga menghancurkan masa depan atlet. Mantan atlet Indonesia yang tampil di Olimpiade, Ling Ling Agustin, mulai berteriak lantang.

Sebagai anggota Komisi Atlet Komite Olimpiade Indonesia (NOC Indonesia), Ling Ling merasa bertanggungjawab memikirkan masa depan atlet tenis meja Indonesia. Apalagi, tenis meja yang merupakan salah satu cabang olahraga populer di Tanah Air tidak lagi Mengibarkan Merah Putih di ajang event regional maupun internasional.

Baca juga: Pesan Abdel-Desta ke Federasi Tenis Meja: Jangan Ribut Terus!

“Saya itu pelaku sekaligus saksi sejarah Indonesia mampu menyapu bersih 7 medali emas yang diperebutkan untuk disumbangkan bagi Kontingen Indonesia pada SEA Games 1993 Singapura.

“Saat itu kejayaan tenis meja Indonesia sudah berantakan. Bukan hanya tatanan pembinaan tenis meja Tanah Air saja yang rusak, tetapi impian atlet-atlet tenis meja terkubur beberapa generasi,” tegas Ling Ling Agustin kepada pewarta, Sabtu (23/9/2023).

Ling Ling Agustin, yang juga pemilik Klub Tenis Meja Cahaya Nusantara, mengaku sedih melihat pembukaan Asian Games 2022 Hangzhou, yang berlangsung pada 2023, karena atlet tenis meja tidak memperkuat Kontingen Indonesia.

“Selama 12 tahun konflik dualisme tak kunjung seles…

Read more

Bukan Harinya Chico Aura Dwi Wardoyo

Tunggal putra Indonesia Chico Aura Dwi Wardoyo kecewa disingkirkan pemain nomor ke-37 dunia Koki Watanabe di babak pertama Korea Open 2023. Lawan memang bermain lebih baik.

Chico menghadapi wakil Jepang koki Watanabe di 32 besar Korea Open yang bergulir di Jinnam Stadium, pada Rabu (19/7/2023).

Pada laga itu, Chico sejatinya telah mengambil poin kemenangan lebih dulu di gim pertama atas Koki.

Sayang, keunggulan itu tak berhasil dipertahankan. Chico harus puas dengan kekalahan dari Koki 21-19, 19-21, 11-21. Pertandingan berakhir dalam tempo 59 menit.

“Saya kecewa tidak bisa mengambil kemenangan hari ini, tapi memang Koki bermain sangat baik,” kata Chico dalam keterangan tertulisnya, usai bertanding.

Baca juga: Hasil Korea Open 2023: Chico Kandas di 32 Besar

Chico sendiri sempat mengejar perolehan poin Koki hingga kedudukan imbang 18-18 di gim kedua. Namun, kesalahan demi kesalahan yang dilakukannya, membuat lawan lebih dulu unggul dan memenangkan gim kedua.

“Di gim ketiga, saya tidak bisa kembali menemukan feel dan performa seperti di gim pertama. Itu yang membuat jarak poinnya langsung menjauh,” dia menjelaskan.

Meski kecewa berat, Juara Taipei Open 2023 itu tak ingin terlalu larut dalam kegagalan. Ia harus bangkit karena ditunggu turnamen lainnya.

Baca juga: Korea Open 2023: Gregoria Mariska Maju ke 16 Besar

Chico terdaftar main di Japan Open 2023 yang diselenggarakan di Tokyo, Japan, 25-30 Juli. Di babak pertama, ia akan berhadapan dengan Toma Junior Popov (Prancis).

“Sekarang saya mau fokus untuk menyiapkan turnamen selanjutny…

Read more

Gregoria Dapat Perunggu, PBSI- Sudah Jalan Tuhan

Gregoria Mariska Tunjung mendapatkan medali perunggu Olimpiade 2024, setelah Carolina Marin mundur. ‘Berkah’ ini disebut memang sudah ketentuan Tuhan.

Carolina mundur karena cedera lutut saat sedang memimpin 10-8 atas He Bingjiao pada gim kedua semifinal cabor bulutangkis Olimpiade 2024, Minggu (4/8/2024) pagi waktu setempat. Di gim pertama Carolina menang 21-14.

Dengan demikian, ia juga tak bisa turun di perebutan tempat ketiga pada Minggu (5/8), sehingga medali perunggu otomatis menjadi milik Gregoria.

Baca juga: Klasemen Medali Olimpiade 2024: Indonesia Pecah Telur, Masuk Urutan 58

Tanpa harus bertanding, atlet asal Wonogiri itu sukses menyumbang medali pertama Indonesia di Paris 2024, sekaligus menjadi penyelamat muka PBSI yang dikritik habis akibat performa buruk para wakil yang lain.

Sekjen PBSI M Fadil Imran menyambut gembira capaian Gregoria. Ini jadi medali pertama bagi tunggal putri setelah terakhir diraih Maria Kristin di Beijing 2008. Baginya, medali perunggu Gregoria merupakan suratan takdir dari Tuhan yang tidak bisa dicegah.

“Saya tadi sempat berbincang dengan Gregoria soal pertandingan besok (perebutan perunggu), memberikan motivasi. Tapi seiring berjalannya waktu, laga He Bingjiao lawan Marin, di mana Marin mengalami cedera dan tidak bisa meneruskan pertandingan,” ujar Fadil dalam perbincangan dengan media di Arena de la Chapelle usai pertandingan.

Baca juga: Gregoria Tak Mau Menari di Atas Penderitaan Marin

“Saya belum bertemu Gregoria lagi. Saya pikir dia akan gembira dengan situasi ini, walaupun dia sudah siap tanding me…

Read more

2 Momen Bagnaia yang Bikin Kesal Valentino Rossi

Francesco Bagnaia memang punya kedekatan dengan legenda MotoGP Valentino Rossi. Namun, ada dua momen di mana Bagnaia membuat jengkel mentornya itu.

Jauh sebelum menjadi pebalap Ducati, Bagnaia pernah menimba ilmu di akademi balap motor milik Rossi. Keduanya juga pernah bersaing secara langsung di lintasan balapan sebelum the Doctor gantung helm pada akhir musim 2021.

Baca juga: Luca Marini Minta Saran Rossi agar Lebih Oke di Honda

Pecco Bagnaia dan Rossi juga berhubungan baik di luar lintasan. Juara dunia sembilan kali tersebut sering “memantau” performa mantan anak-anak didiknya, termasuk dengan Bagnaia.

Meskipun Bagnaia mendominasi MotoGP dalam dua tahun terakhir, Valentino Rossi tidak sepenuhnya senang. Rupanya, Bagnaia sempat membuat Rossi jengkel setelah jatuh di sprint race seri Catalunya pada Mei silam, dan memilih ban yang keliru di sprint race Valencia 2023, seri penentu gelar juara.

“Yang terakhir, menurut pendapatku, lebih dari marah. Aku tidak percaya, saat itu di sprint race Barcelona saat aku jatuh di putaran terakhir. Saat itu aku terdepan dengan keunggulan 0,9 detik dari pebalap di belakangku, dengan sembilan tikungan terakhir,” ungkap juara dunia MotoGP back to back ini.

Baca juga: Rossi: Marquez Gabung, Bagnaia Siap-siap Tak Nyaman

“Namun, dia juga paham dengan dinamikanya, dia tahu persis bagaimana balapan itu. Dia juga tahu bahwa kami sudah mencapai sebuah titik di mana tidak ada kendala yang bisa membuat kami jatuh, padahal sebelumnya berbeda,” sambung Francesco Bagnaia.

“Seb…

Read more
Hak Cipta © 2024 Creativefotografi. Semua Hak Dilindungi Undang-Undang.